Klasifikasi Pestisida Universitas Sumatera Utara Pestisida mempunyai sifat fisik, kimia, dan daya kerja yang berbeda-beda sehingga dikenal banyak sekali macam pestisida. Pestisida dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara sesuai dengan kepentingannya, yaitu berdasarkan organisme sasaran, aktivitas kerja, dan struktur kimianya. 2.2.1. pestisida. Dengan diterbitkannya Buku Kumpulan Peraturan Pestisida ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang peraturan di bidang pestisida bagi pihak-pihak terkait sehingga pengelolaan pestisida di Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik. Jakarta, Mei 2020 Plt. Direktur Pupuk dan Pestisida Ir. Rahmanto, M.Sc Pengertian Pestisida. Pestisida adalah salah produk yang dibuat dari bahan kimia/senyawa kimia yang bersifat racun, umumnya digunakan sebagai pembasmi hama tanaman. Ada banyak klasifikasi penggolongan pestisida, namun yang lebih dikenal adalah jenis berdasarkan organisme targetnya. Contoh insektisida, herbisida, fungisida, akarisida Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Residu pestisida adalah pestisida yang masih tersisa pada bahan pangan setelah diaplikasikan ke tanaman pertanian. [1] Tingkat residu pada bahan pangan umumnya diawasi dan ditetapkan batas amannya oleh lembaga yang berwenang di berbagai negara. Paparan populasi secara umum dari residu ini Powder Concentrate (PC/P), merupakan formulasi berbentuk tepung yang cara pengaplikasiannya bukan untuk disemprotkan, melainkan dengan dicampurkan bersama bahan lain, misalnya dicampur dengan umpan. Soluble Powder (SP), merupakan formulasi pestisida berbentuk kristal yang bisa larut dalam air. Agar aplikasi pestisida efektif dan efisien diperlukan ketepatan aplikasi pestisida: 1. Identifikasi sasaran (serangga, patogen, gulma) 2. Jenis Pestisida (insektisida, fungisida, herbisida, dll) 3. Dosis/konsentrasi (kebutuhan pestisida) 4. Waktu Aplikasi (cuaca, sinar matahari) 5. Cara Aplikasi (alat aplikasi dan keamanan) LIMA TEPAT 5 Beberapa jenis Insektisida dapat mempengaruhi lebih dari satu titik tangkap pada serangga. Cara kerja Insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor terbagi dalam 5 kelompok yaitu: 1). mempengaruhi sistem saraf, 2). menghambat produksi energi, 3). mempengaruhi sistem endokrin, 4). menghambat produksi kutikula dan 5). menghambat xZzAVSd.
  • p13aigg02x.pages.dev/58
  • p13aigg02x.pages.dev/34
  • p13aigg02x.pages.dev/370
  • p13aigg02x.pages.dev/284
  • p13aigg02x.pages.dev/171
  • p13aigg02x.pages.dev/89
  • p13aigg02x.pages.dev/261
  • p13aigg02x.pages.dev/202
  • p13aigg02x.pages.dev/262
  • arti kode cara kerja pestisida